Info Seputar Cupang

Pusat Informasi Ikan Cupang

Latest Update
Fetching data...

Saturday, November 16, 2019

Cara Merawat Ikan Cupang Agar Tidak Cepat Mati

Berikut berbagai tips cara merawat ikan cupang agar bertahan lama

1. Pilih Ukuran Wadah Yang Pas

Ikan cupang dapat bertahan hidup di dalam aquarium ukuran apa saja, namun lebih baik memeliharanya dalam aquarium yang kecil saja., misal aquarium diameter ukuran 15x15x20 cm. dapat juga ditambahkan batu batu kecil sebagai hiasan agar nampak lebih indah.

2. Air Untuk Ikan Cupang

Sangat direkomendasikan untuk merawat ikan cupang dengan air tawar, karena memiliki karakteristik yang tidak jauh dengan habitat aslinya; yaitu di rawa rawa dan persawahan.

Namun jika terpaksa, bisa juga menggunakan air PAM yang sudah diendapkan dahulu minimal semalam. hindari menggunakan kloramin dan klorin karena berbahaya buat ikan cupang kesayangan Anda.

3. Cara Pengisian Air

Bila menggunakan wadah ikan yang tanpa penutup, sebaiknya isilah air sekitar 70-80 % saja. Hal ini berguna biar ikan tidak melompat keluar.

4. Cara Memasukkan Ikan Pada Wadah Yang Baru

Lakukan secara hati hati, masukkan ikan bersama dengan kantong plastiknya, agar ikan menyesuaikan dengan suhu di wadah/ aquarium. jika susah dirasa cukup masukkan ikan kedalam aquarium yang baru tersebut. hindari penggunaan jaring ikan, karena akan merusak siripnya.

5. Cara Mengganti Air

Pindahkan dulu ikan cupang ke wadah sementara. Pindahkan ikan dengan saringan khusus, jangan menggunakan tangan karena bisa merusak sirip dan ekor. Bersihkan wadah dari kotoran dan lendir yang menempel. jangan memakai sabun karena akan meracuni ikan, cukup menggunakan sponge hingga bersih. jika ada batu dan aksesoris lainnya, bersihkan juga semua.

Setelah selesai isi wadah dengan air yang sudah diendapkan menggunakan daun ketapang, lalu masukkan ikan cupangnya. Gantilah air tersebut minimal 3 hari sekali. atau lebih sering diganti juga lebih baik untuk pertumbuhan ikan cupang.

6. Jemur Ikan Cupang

Untuk memperoleh warna ikan cupang yang indah dan cantik adalah dengan menjemurnya.
Aktivitas ini bertujuan agar ikan lebih fresh, sekaligus membunuh bakteri dan jamur yang ada dikulit ikan dan wadahnya.
lakukan penjemuran seminggu sekali saja, kecuali untuk ikan cupang berwarna dominan gelap sebaiknya tidak dijemur karena akan membuatnya panik. penjemuran dilakukan antara pukul 8.00 s.d 10.00 pagi selama 15-30 menit saja.

7. Makanan Ikan Cupang

Selain beberapa tips diatas, cara lain untuk mendapatkan ikan cupang yang warnanya bagus dan tetap cantik adalah memperhatikan asupan makanannya. Makanan yang baik antara lain Kutu Air, Udang, Tanaman Spirulina, jentik nyamuk dll


Semoga informasi diatas membantu para sahabat penghobi ikan cupang! 


Read More

Tuesday, February 26, 2019

Tuesday, November 06, 2018

Indahnya Corak Cupang Koi

Nama “koi” diterapkan pada jenis ikan cupang ini karena ikan cupang ini memiliki perbaduan warna yang banyak persis dengan coraknya ikan koi.

Percampuran warna dari ikan koi seperti warna merah, putih, kuning, silver, hitam, biru, dll. Biasanya ikan cupang koi dengan perpaduan warna terbanyak akan membuat harganya semakin mahal. Sekarang ini ikan cupang koi juga banyak ditemukan di ajang kontes dan perlombaan ikan cupang hias






Read More

Tuesday, October 23, 2018

Monday, April 30, 2018

Daya Tarik Cupang Adu

Hobi mengadu cupang ibarat orang yang suka mengadu ayam. Jalannya pertarungan yang diiringi dengan aturan pasti menimbulkan rasa tegang penontonnya. Kepuasan akan tercapai kalau cupang jagoannya memenangkan pertarungan, Diaku mengenai jalannya pertarungan, gaya bertarung, dan cara melatih nya untuk menjadi jagoan merupakan topik menarik bagi penggemar cupang adu.
Daya tarik menjadi kian besar tatkala cupang adu benar-benar dipersiapkan untuk menjadi petarung handal. Untuk memperoleh cupang jagoan ternyata tidak hanya sekadar mengandalkan ukuran tubuh, spesies, dan harga, tetapi juga harus melalui proses latihan. Proses latihan dapat dimulai sejak anak cupang berumur 3 bulan. Lama penggemblengan sekitar 4 bulan.


Upaya mendapatkan cupang adu jagoan merupakan rangkaian proses yang sangat menarik untuk diamati. Mulai dari memilih jenis, menyeleksi bakalan, hingga melatihnya setiap hari dengan berbagai metoda memerlukan ketekunan dan pengetahuan.

Memilih jenis yang andal, misalnya, memerlukan pengetahuan mengenai ciri khas setiap spesies. Bila tujuannya untuk mencari induk maka salah mengidentifikasikan ciri spesies akan berakibat fatal. Bisa saja yang akan dicari adalah induk bergaya tarung fighter murni, tetapi ternyata yang terpilih justru induk cupang hias. Padahal, sampai kapan pun keturunan cupang hias tidak akan layak menjadi petarung.

Kegiatan menarik lain di seputar cupang adu adalah melatihnya agar menjadi petarung andal. Tahapan pelatihan cupang adu tidak hanya sekadar diletakkan dalam tabung plastik “yanour", lalu disuruh berenang naik turun. Teknik itu terlalu sederhana karena hanya dapat memperpanjang kekuatan napas cupang adu. Untuk itu, modul pelatihan tersebut masih harus ditambah dengan diet ketat dan pemberian bahan kimia. Pemberian bahan kimia ini bertujuan untuk memperkuat gigi dan sisik ikan. Ada pula metoda khusus untuk mempertinggi daya tahan tubuh dan memperkuat mental sehingga ikan tidak mudah menyerah. Semua itu memer, luka proses yang cukup menarik untuk dinikmati penggemarnya.

Bagi penangkar dan penjual, daya tarik utama cupang adu adalah tingkat harga jualnya yang tinggi. Penggemarnya yang sangat beragam, dari anak kecil sampai dewasa dengan berbagai kelas ekonomi dan sosial, menyebabkan pasarnya sangat terbuka. Untuk anak-anak, dapat disediakan cupang seharga Rp. 1.500 - Rp. 3.500 per ekor. Untuk dewasa dari kalangan ekonomi menengah ke bawah, kualitasnya dapat lebih ditingkatkan dengan harga yang juga sedikit lebih mahal. Sementara untuk penggemar kalangan ekonomi tinggi, cupang dari luar negeri merupakan peluang usaha menarik.
Ditinjau dari peralatannya, yang perlu disediakan tidaklah terlalu banyak. Hanya dengan stoples kecil dari kaca atau plastik, cupang adu ini sudah bisa duajakan di pinggiran jalan dan pasar. Perawatannya tidak terlalu sulit. Makanannya hanya kutu air yang mudah dibudidayakan dan jentik nyamuk. Terkadang cupang adu ini diberi daging udang yang sudah dihancurkan. Sementara pergantian air agar ikan tetap sehat hanya sekali setiap tiga hari.




ikan cupang aquascape



Read More

Antara Cupang Hias dan Adu

Banyak masyarakat sudah mengenal ikan cupang. Namun, banyak di antaranya yang tidak mengetahui hal-hal yang menyangkut ikan ini. Umumnya masyarakat hanya berpendapat bahwa cupang merupakan jenis ikan hias yang dapat diadu. Apakah benar semua jenis cupang dapit diadui ?
Memang orang awam mengenal cupang sebagai ikan legendaris. Padahal di kalangan ilmuwan, antara cupang hias dan cupang adu merupakan dua jenis ikan yang berbeda walaupun masih satu famili yaitu Arabartidae. Literatur yang mengulas ikan hias, baik dari dalam maupun luar negeri, menyebutkan bahwa cupang hias merupakan anggota dari marga Trichopiis. Orang banyak sering menamai dan ini dengan sebutan talkine gouvami atau doaking gourami. Sifatnya tenang dan tidak pernah mau diadu. Sejak tahun 60-an, cupang ini hanya di kenal sebagai ikan hias biasa, tidak berbeda dengan platy (Xiphop hones helleri), guppy (Poecilia reticulata), black molly (Poecilia lati pinna), atau maskoki (Carassius auratus).


Cupang hias di kala itu merupakan hasil tangkapan alam, belum ada yang membudidayakannya. Jenis-jenis cupang hias yang dikenal sejak dahulu antara lain cupang sirip merah (Trichopsis schallero), cupang sirip biru dan cupang sirip hijau bening. Sepuluh tahun sejak orang mengenal cupang hias, yaitu tahun 70-an, importir ikan hias memasukkan jenis cupang lain ke Indonesia. Jenis cupang ini ada yang bersirip panjang dan ada yang pendek. Cupang bersirip panjang yang dinamakan slayer hanya dijadikan ikan hias di akuarium, seperti cupang hasil tangkapan.

Sementara cupang bersirip pendek merupakan ikan laga yang juga dikenal dengan nama dagang cupang adu bangkok. Ikan dari marga Betta ini sangat agresif dan suka berkelahi dengan sesamanya. Dengan sifatnya yang suka berkelahi maka ikan ini menjadi populer dengan nama fuehring fish. Hanya dalam waktu singkat sejak diperkenalkan di Indonesia sekitar tahun 70an, cupang adu bang kok ini digemari orang.

Walaupun harganya saat itu tergolong relatif mahal (Rp. 250,000 ekor), tetap saja ikan ini dicari. Sedangkan, sepasang black molly saat itu hanya ditawarkan dengan harga Rp. 25,000. Harga yang tinggi tersebut bagaikan magnit bagi penangkar ikan hias. Mereka berlomba-lomba menangkarkan cupang adu bangkok ini untuk meraup keuntungan.
Pada era tahun 80-an, kembali importir memasukkan cupang hias dan cupang adu. Cupang adu introduksi baru ini ternyata lebih jagoan dibanding cupang adu bangkok, Jagoan baru ini didatangkan dari Singapura sehingga dikenal dengan sebutan cupang adu Singapura. Ada dua jenis cupang adu singapura yang didatangkan ke Indonesia saat itu, yaitu cupang adu “berdas" (sirip anal) merah dan "berdasi" tam. Cupang yang bersirip anal merah disebut cupang adu singapura biasa, sedangkan yang hitam disebut cupang adu singapura belgi

Era tahun 80-an itu pun di Jakarta dikenal jenis cupang lain yang warna tubuh dan siripnya merah. Ikan ini didatangkan ke Jakarta dari daerah Sumatera bagian timur sehingga disebut cupang bagan api. Namun, keganasan cupang bagan api saat berkelahi tidak sehebat cupang adu singapura. Akibatnya, lambat laun cupang bagan api dilupakan orang.

Di kalangan penggemar cupang, ada yang berpendapat bahwa cupang adu singapura, cupang adu bangkok (siamesse fighting fish), dan cupang bagan api merupakan satu spesies. Padahal sebenarnya ikan ikan cupang adu tersebut berbeda spesies. Nama ilmiah cupang adu singapura biasa adalah Betta imbella, cupang adu belgi singapura Betta smaragdama, cupang adu bagan api Betta coccina, dan cupang adu bangkok Betta splendens. Nah jadi cukup jelas bahwa mereka berbeda sekali.

Hingga pertengahan tahun 90-an, cupang adu singapura merajai arena pertarungan ikan cupang. Akibatnya, harga cupang ini pun melambung tinggi. Penangkar yang awalnya menangkarkan adu bangkok segera beralih ke bisnis penangkaran cupang cupang adu singapura. Hanya saja, penangkar ini banyak menemui kesulitan, terutama dengan pengadaan induk dari spesies aslinya. Akhirnya penangkar tetap menggunakan induk betina cupang adu bangkok dalam upayanya memperoleh benih cupang, ltulah sebab nya hingga saat ini banyak dijumpai varietas varietas baru dari cupang adu sebagai akibat dari perkawinan silang antarspesies.
Read More